terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Wednesday, December 31, 2008

...

ahh menyesal, kecewa ...
karena nyatanya semua nada yang dipercayakan padanya tak lagi menjadi pesan berharga.

**karya yang dibuat pakai hati akan selalu bernyawa**

Goresan dalam, dihati

Ia yang tiap kali marah selalu lari meninggalkan, sudah terbiasa..
punggung itu seolah mencibir merendahkan, sudah biasa
Ia berteriak lelah! seakan hati yang ini tidak merasa hal yang sama,
itupun terasa sudah biasa..

Namun


Ia yang menghindar seolah hati memang pantas mendapatkannya,
tak pernah terbiasa
Ia yang menutup pintu, seolah jiwa disini begitu salah & berdosa,
tak pernah terbiasa

untuk kesekian kali hati terusak kasar tanpa sempat ia terbela

dan kali ini entah mengapa hati diam, tiba-tiba berhenti

Saturday, December 27, 2008

Someday I'll be Saturday night

Hidup saya...
ia sebuah perjuangan, perjalanan, pembelajaran, perenungan.
Sudah sangat banyak yang terjadi, banyak yang terasa, 
pahit, getir, manis, sakit, bahagia
Ada yang sempat terbagi, walau tidak sedikit yang hanya tersimpan dalam hening

yahh itu dia..
Itu hidup saya...

========================================================

Hey man I'm alive I'm takin' each day and night at a time 
I'm down, but I know I'll get by 
Heyyyy man gotta live my life 
Like I ain't got nothin' but this roll of the dice 
I'm feelin' like a Monday, but someday I'll be Saturday night 

Now I can't say my name, and tell you where I am 
I want to roll myself away,don't know if I can
I wish that I could be in some other time and place 
With someone elses soul, someone elses face

Tuesday just might go my way It can't get worse than yesterday 
Thursdays, Fridays ain't been kind But somehow I'll survive 

Hey, man I'm alive..... 
I'm takin' each day and night at a time 
I'm down, but I know I'll get by 
Hey man gotta live my life 
I'm gonna pick up all the pieces and what's left of my pride

I'm feelin' like a Monday, but someday I'll be Saturday night 

I'll be back on my feet, I'll be doin' alright 
It may not be tomorrow, that's OK
I ain't goin' down, gonna find a way

Hey man I'm alive.....


Lyrics: Someday I'll be Saturday Night, Bon Jovi [end]

Tuesday, December 02, 2008

curhat

yahh..memang tidak semua orang bisa tulus

Seseorang bilang saya kurang giat, saya terkejut. Sedikit tidak sangka dia bilang begitu.."ohh yahh?!!". Hebatnya sisa ucapan dia berikutnya tidak lagi bikin saya kaget..tapi MARAH!!

Orang ini hebat, belum tahu apa-apa tentang saya sudah pandai menilai *hehehe. Kalau dia bilang saya kurang giat tak apa "terserah"!! saya juga tidak pernah ingin jadi orang sok sibuk, atau kalaupun saya sibuk tidak perlu juga pamer-pamer toh?!

Tapi selanjutnya dia seperti menekan saya untuk ikut mengurusi hidupnya,
suruh saya cari uang yang banyak. Dengan gaya "sok paling benarnya" dia atur saya untuk melakukan ini itu, dan bagaimana saya harus perduli atau tidak usah perduli pada si ini atau si itu. Menilai saya, lingkungan, teman-teman saya, lalu mendikte masa lalu saya. Suruh saya untuk mengkhawatirkan hal-hal yang bukan "saya banget!!", sementara dia tanpa terlihat berusaha banyak terus saja mengeluh..mengeluh..dan terus mengeluh!!

APEUUU???!


*hey man! kita baru kenal 6 bulan, tahu apa kamu soal saya,hidup saya, & orang-orang terdekat saya ????
***sok tau!!!


tadinya saya pikir saya bisa percaya dia..tapi..
saya diam..
dia mau uang ??
OKE!!! akan saya kasih uang..


dan, saya tinggalkan dia hari itu juga....

uang soal gampang, yang sulit mendapat penghargaan & kepercayaan yang utuh

Tuesday, September 30, 2008

Sourire

Senyum

Ráveilláe...

terlalu riuh
ingin ketenangan
tidak ada alasan untuk 
tetap tinggal di apartemen gila ini
saatnya keluar...
membiarkan secuil inspirasi menyapa

bisikan dari aura pingiran kota 
menuntunku ke arah jalan setapak 
menghantarkan langkah kaki 
pada nuansa permai
keramahan penghuninya

dan senyum gadis kecil menerangi hari ku
senyum yang mengirimkan rasa suka cita

sekuntum bunga 
seorang gadis kecil
sebuah senyuman
hadirkan lagi keceriaan 
ketika kota terlalu riuh

Une fleur de báˆton m'inspire
Une petite fille
Un sourire
Ce refrain qui la fait rire
Quand la ville chavire

Les Nubians


lebaran euy..

Lebaran tahun ini saya tidak pulang   "pulang..??!" 
hehehe.. kata yang lucu mengingat saya tidak tahu.. 
dimana ya rumah saya ??

Saya buka pintu kontrakan..lengang..
ya iyalaah karena isinya cuma saya 
H-3 semua orang pastinya sudah pada mudik. 
Saya melihat kesekitar bersyukur setidaknya masih punya tempat yang hangat, biarpun tidak bisa ketemu opor ayam, rendang atau ketupat sayur medan buatan si mama..

Saya buka pintu kamar..mulai berkemas 
demi menjalani rencana lain di tahun ini..


Saturday, September 27, 2008

Pada suatu hari...

designer : Oke saya coba siapkan gambar 3d nya besok sore
:) : 3d ??  no! sketsa tangan aja
designer : hah?? (agak kaget)
 
Keesokan hari
:) : nah ini dia gambar yang saya cari..oke nih!
designer : heheh (garuk-garuk kepala)

Keesokan hari lagi
tukang 1 : loh kok gambar tangan? rada susah atuh ya..
:)   : ohh gitu susah kenapa ?
tukang 1 : detilnya euy.. 
:) : ohh ya sudah gapapa nanti lagi aja

di perjalanan
designer : kan saya bilang juga apa, mending pake 3d biar tukangnya ga susah
:)   : hehe gapapa, cari orang lain aja

dan pada akhirnya..
tukang 2 : umm,  iya neng insyallah 2 minggu lagi selesai
:)   : nuhun kalau gitu kang
tukang 2 : sami-sami

diperjalanan 2
designer : jujur saya masih ngga ngerti sama pola kerja kamu
:) : hehehe..iya ya ?! yah gitu deh saya ngga cari tukang.. 
designer : terus..
:) : saya cari pengrajin yang bisa berkarya pakai hati 
designer : heh..?? ribet juga yah (muka bingung)
:) : heuhue, sama kaya kamu saya tidak pilih kamu karena kamu bisa 3d, banyak orang yang bisa kalau cuma itu aja..
designer : walahh!! terus karena apa ??
:)   : karena saya rasa kamu bisa menggambar pakai hati 
designer : huihihi tetap bingung, tapi iya aja deh
:)   : hehehe..

====================

Wednesday, August 27, 2008

I’m going back to the start...

manusia memang tidak selalu tahu jalan lurus


Teman yang sudah lama hilang, rasanya namanya Allah. Pemilik sahabat yang lain namanya Alam Semesta. Hanya sudah sangat lama tidak bertemu, hanya sudah sangat lama tidak bicara. Sudah terlalu lama si pemarah ini merajuk padanya. Tapi“lama” hanya terlalu sederhana untuknya. Dulu pernah kami saling mengenal, saling menghargai. Si keras kepala ini yang pernah sangat segan padanya, segan karena kesederhanaannya. Si manja yang pernah sangat rewel, selalu bertanya banyak, atau merengek meminta banyak.

Sicongkak yang tiba-tiba merasa takut

"tolong jangan tinggalkan saya..."


I was just guessing
At numbers and figures
Pulling your puzzles apart

Questions of science
Science and progress
Do not speak as loud as my heart

Come tell me you love me
Come back and haunt me
All in a rush to the start

Nobody said it was easy
it's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard

I’m going back to the start...

(The Scientist :Coldplay)

Friday, August 08, 2008

melihat lagi

ohh iya itu dia kamu..saya hampir lupa sama kamu

Saya kira tidak ada lagi yang begitu penting, sampai akhirnya kita duduk dipinggir jalan yang nyaman, untuk bersama-sama menertawakan hidup, minum dua cangkir kopi buatan bapak warung, dan nikmati saja suasana malam semaunya, bicara soal rasa sakit yang lucunya bikin kita sadar rasanya “hidup”, dan lagi-lagi tertawa. Apa yang bisa saya bilang, tidak semua orang mau nongkrong di trotoar, tidak semua orang menikmati momen dengan cara yang sama. Saya juga hampir lupa ternyata beberapa waktu lalu kita cukup sering melakukannya, berbagi untuk menikmati momen. Adakalanya kita tidak saling bicara, mungkin karena sama-sama setuju bahwa diam kadang cara yang tepat untuk tenggelam menikmati sesuatu.

Hanya sedang teringat pada suatu hari saat kamu menjemput saya dari kantor, waktu itu kamu seperti dewa penyelamat membebaskan saya dari cekikan suasana kerja yang begitu memuakkan dimasanya. Selepas magrib, bandung gerimis dan kita masih didalam mobil. Kamu sibuk menganti-ganti frekuensi radio, hingga akhirnya kamu berhenti menekan tombol saat suara serak “Louis Armstrong” sayup terdengar, saya menarik nafas lega bersyukur karena kamu tidak merubah frekuensinya lagi. Lantunan “What A Wonderfull World”, ditengah gerimis diluar sana menghantar saya menemukan kembali bagian lain dari indahnya kota Bandung, keindahan yang anggun. Semua hal tampak hangat karena bermandikan cahaya lampu kota dengan efek bias kekuningan akibat terkena rintik hujan. Diluar sana diantara latar bangunan-bangunan tua yang khas, orang-orang masih sibuk berkegiatan, kendaraan berseliweran memercik air dijalan yang sudah mulai becek. Pasangan muda mudi berlari kecil mencari tempat berteduh, bapak tua mendorong gerobaknya dengan santai, suami istri bersama-sama memayungi anak mereka, sementara di emperan sebuah toko kumpulan pemuda tengah asik leyeh-leyeh. Dari dalam sini ditengah alunan nada manis Mr. Armstong, gerakan mereka terlihat bak siluet cantik yang menari mengikuti irama, persis seperti menonton adegan slow motion dengan soundtrack yang tepat. Lucunya kamu mengurangi kecepatan mobil, sama seperti apa yang ada dipikiran saya--tidak ingin cepat-cepat sampai tujuan sebelum lagu selesai. Kala itu pun kita hanya diam, sama-sama sibuk menikmati suasana.

Saya hanya hampir lupa bahwa kamu bisa diajak menikmati itu semua tanpa membuat saya merasa menjadi orang aneh. Beberapa waktu kebelakang saya meniadakan kamu, dan hanya melihat mu dari sudut mata orang lain pada umumnya. Karena itu kita tidak lagi menikmati banyak momen walau sering bertemu. Entah sejak kapan berhentinya mungkin sejak itu..sejak saya berpamitan karena tiba-tiba saja merasa riskan. Yahh saya sadar saya tak lagi memberi utuh seperti sebelumnya.

maaf..

Wednesday, July 30, 2008

Kesenangan

Apa kesenangan mu ??

Kalau saya, punya kesenangan menikmati suasana sore, apalagi kalau udara lagi cerah dan ditemani secangkir kopi, wahh paling juara itu!

Senangnya masih punya kesempatan menikmati sore sesuka hati.


Tuesday, July 29, 2008

curhat si tikus kecil

Tikus got merayap masuk kedalam selokan yang kotor dan lembab.
kotor memang tapi setidaknya lebih aman ketimbang diluar sana..
setidaknya disini tidak ada yang mengganggu.

Ah manusia! mereka penuh asumsi, penuh tuntutan, penuh pembelaan, penuh curiga..
Mereka memusuhi saya si tikus jorok ini, kadang tanpa alasan jelas
mungkin hanya karena saya berkeliaran diselokan rumah-rumah mereka,
mungkin juga karena sering mengais-ngais tong sampah milik mereka walau untuk alasan mengisi perut.

Ahh manusia.. mereka dengan mudah menaruh curiga , kadang untuk sebuah kesalahan yang belum terbukti saya lakukan, seolah dunia yang indah diluar sana hanya milik mereka. .
Ahh manusia.. mereka paling hobi membuat standar sendiri...

Ahh manusia..padahal saya sama saja dengan kamu
sama-sama ingin hidup tenang ..


*begitu gumam si tikus kecil

Sunday, July 20, 2008

FRAME FOTO ; serpihan dalam kelakar yang tetap saja indah

FRAME I (sebuah lagu)
Dihampiri..
Wajahnya sendu sekali, diambilnya gitar dan mulai bernyanyi--hemm lagu itu seharusnya gembira mengapa nadanya begitu sendu ?!
Bernyanyi lagu lain..! bukan lagunya hanya sebuah lagu orang lain,
nadanya lembut..
terlalu lembut. Nuansa yang syahdu--ahh ia bernyanyi pakai hati

*hanya terkesima menatapnya dalam keheningan

kemudian..
lagu itu.. itu lagu yang saya cipta
! nadanya gembira--ahh ia selalu bisa menyanyikannya dengan cara yang sama.

*merasa tersanjung

======
FRAME II (terpaksa)
Menghampiri..
Pintu terbuka..senyuman yang dipaksa menyambut
--saya menatap lekat-lekat

saya..yang hanya tertunduk diam..yang terpaksa menekan banyak keinginan. Tapi, tekat sudah bulat "terpaksa..terpaksa..terpaksa" kalimat yang berkali-kali hinggap dikepala.

Air matanya..
-Ohh tidaaakkkk
Tuhan.. sore ini matahari begitu indah tolong jangan biarkan saya melihat air mata, tidak hari ini.. jangan hari ini!!
...
...
*sesak


===========
FRAME III (percaya..)
Dihampiri..
Sebuah goresan yang indah. Saya membuka pintu lebih lebar agar bisa melihat lebih jelas.
sebuah senyuman manis menyambut --tertawa. Sebuah kalimat terdengar, seperti mengucap "saya percaya". "ha ha ha" saya membalasnya dengan tawa.
Berjanji untuk pertemuan esok sore--wahh..pasti akan menyenangkan

*tak sabar

+++++++++++
FRAME IV (dering..)
Dan sore itu..
Dering telepon! mengapa bunyinya jadi begitu mengganggu?? Dari pagi tadi.. ia berbunyi puluhan kali. Satu dering dengan sebuah ajakan, kesana atau kemari. Seharusnya menyenangkan, tapi..
--didalam sana ada satu perasaan mengganggu
"toloong.."
*saya butuh secangkir kopi

+++++++++
FRAME II (bingung)
kemana hilangnya FRAME V ?

*????
===========
--hanya diam
Menatap.. tatapan yang dalam--ahh itu perih. Saya mencari sesuatu, mencoba manariknya dalam pembahasan lain. Akhirnya tawa itu terdengar
namun sesaat hening lagi..
...
...
lama..
...
...
tiba-tiba sebuah senyum tulus menyungging..senyum penuh kepasrahan..
diikuti sebuah kalimat ; "kalau hari esok harus tak ada..tak apa! senang masih punya hari-hari kemarin..akan disimpan dengan baik!"

*saya beku


++++++++++
FRAME VI (pilihan)
Dihampiri..
Klakson mobil berbunyi dua kali "iya..iya saya datang"
--sial! perasaaan ini seharusnya senang. Tapi hari ini tidak begitu baik--manarik nafas *sudalahh saatnya bersenang-senang!!
Teguran ramah, lumayan membuat hati sedikit tenang --mencoba meyakinkan diri. Lagi pula..sore ini begitu cerah tidak boleh disia-siakan!!
Dan mobilpun melaju..
>>
Namun mobil itu tidak pernah sampai ke tujuan..ia berbelok kearah lain, ketujuan yang lain.

Sebuah kalimat mengulang
"sore ini begitu cerah tidak boleh disia-siakan!!"

Mobil itu kini berhenti disebuah tempat..berhenti hanya sebentar dan hanya satu orang yang turun dari sana.. yang kemudian berlari, menghampiri seraut wajah yang tak sabar dilihatnya ..

+++++++
FRAME V-II (sempurna)
Pintu terbuka
seraut wajah terkejut..menyambut dalam kebisuan
--menatapnya lekat-lekat, berkata
"mungkin esok memang tidak ada, tapi sore ini cerah sekali..mau menemani?"
--dibalas dengan diam..hanya diam..membuat putus asa

suasana kaku menyelimuti

tiba-tiba..
sebuah senyum terukir disana

**entah mengapa sebuah perasa hangat mengalir didalam sana
lega! betul-betul lega..

TAMAT

====================
sempurna = ikuti kata hati + pasrah + senyum tulus

Saturday, July 12, 2008

belum-belum saja

Saya itu masih punya bayak pekerjaan...menumpuk dia
dimana ?? itu..dikepala saya jauh lebih rudet dari apa yang cuma bisa diterka
belum belum saja..kebiasaan! kalau begitu terus, lama-lama cuma jadi beban dia!
saya seperti mereka masih cinta saja sama Indonesia
belum-belum juga! makin rudet pikiran saya..
yang itu bukan lapisan saya..
Terus mau apa ?? belum-belum juga...!!!
yang ini lapisan saya..saya harus pulang..
terus mau apa ??
abis sakit lebih bayak jengahnya..banyak lupanya dari pada ingat segala...
jadi kerjakan saja...tak mau banyak pikir



Thursday, June 26, 2008

Peramal Charming ; Part 2

“ramal dong!”-- pinta saya penasaran

“Hehe..kamu ga suka diramal”--darimana dia tahu? ternyata dia bukan peramal kacangan. suka kok”--saya ngeles.

“He he he”--ohh tidaaak! lagi-lagi dia kasih senyum manis itu.

“Kan bener lo lagi baca gue!!”-–dari pada salah tingkah mending saya protes.

“Ngga kok beneran!! emang kebaca gitu aja”

“kok bisa?”

“iya energi kamu besar”

“heh?”

“energi kamu menyenangkan, seger & hangat!”

“ohh yaa..?”

“iya makanya saya berani samperin..”

“ohh gitu??!

“trus saya suka mata kamu” tiba-tiba saja dia bilang begitu *orang gila memang dia!! saya tidak nyaman lagi nih jadinya (salah tingkah)

“masa?”--saya mencoba biasa

“haha iya! mata yang menyerap semuanya dengan dalam..keren! begitu katanya.

“aduh jangan ramal yang kaya gitu deh ga ngerti gue..karir deh karir..”--walaupun senang tapi lebih baik semua pujian itu dihentikan sebelum saya mati lemas gara-gara salting

“karir apa??”--ekespresi wajahnya tidak mengerti

“karir gue lah..”

“karir apa ? kamu tidak punya karir”

“hah serius?”--saya kaget luar biasa

“kamunya yang tidak mau kok”

“ahh masa??”

“hidup untuk merasa hidup dan hidup untuk berkarya, great!”--ia melihat ke mata saya sambil tersenyum kagum-- *merinding ihh

“jadi gue ngga bakal sukses dong ?“

‘hahaha sukses selalu!”--dia tersenyum jahil

“serius nih gw!!”

“serius! Kamu tuh selalu sukses ngerjain apapun yang kamu suka”

“bohooong banget! selama ini ngga gitu tuh!”

“heheh coba pikir-pikir lagi deh!”--saya jadi berpikir keras

“ngga juga ah!”--saya keukeuh

“haha! ga juga..atau selama ini kamu sering terjebak sama hal-hal yang ngga kamu suka ?!”—nah! bengong deh saya

“umm ga tau deh”--saya jawab saja begitu

“emang ngga akan sukses kalo kamu ngga suka, kamu cuma perlu konsisten kok”

“ohh gitu..?!–-saya jawab basa basi saja

“Iya! jangan terlalu ngikutin orang lain..kamu tipe perancang dan pelaksana sekaligus..kamu seniman!”--begitu bunyi nasehatnya, bikin saya manggut-manggut, mulai tertarik lagi

lagian kamu bisa bikin orang lain melakukan sesuatu kok”--dia menambahkan

“gila apa..?!”--kalau ini saya tidak percaya, saya pikir dia mengada-ada

“ngga percaya??”--dia menebak apa yang sedang saya pikirkan

“IYA!”—jawab saya tegas

“saya kan udah bilang kamu punya mata yang dalem”

“terus kenapa.?.”—masih tidak mengerti saya

“kebanyakan orang yang punya mata kaya gitu bisa memotivasi orang lain”

“Yah kali deh ya..”--saya jawab sekenanya karena tidak terlalu perduli, terlalu malas berdebat

“ jangan gitu..kamu harus tahu kelebihan kamu!”—wajahnya mulai serius lagi

“iya tapi ngga pingin juga jadi sombong”—saya berharap dia paham

kamu nyadar ngga kalo kamu keras kepala?”—mendadak ia bertanya begitu

“haha nyadar!—jawab saya *hihi tahu dia rupanya

“kamu nyadar ngga kalo kamu termasuk orang yang berani?”

“umm mungkin..”—kalau ini saya kurang yakin

kamu nyadar ngga kalo insting kamu kuat ?—tambah nya

“umm..”--saya mikir sejenak, belum sempat jawab dia sudah bicara lagi

“Kamu punya mata yang menyerap dalam..keras kepala..pemberani.. insting kamu kuat. Itu semua modal sukses kamu. Tinggal konsisten dikit..jadi dehh..!!” --saya mencoba mencerna semua ucapannya, sebelum akhirnya dia ngoceh lagi

“kayanya semua orang terdekat kamu, sadar ngga sadar lagi nungguin kamu deh”

“haahhh..nungguin apa?”--saya bingung

“nunggu kamu berbuat sesuatu..”

“kenapa??”--saya jadi terkejut

“hehehe—tapi dia cuma ketawa

“berbuat sesuatu apa?”--saya desak dia

“yaa apa aja...”--dia jawab santai

“kenapa mereka harus nunggu?”--saya masih tidak puas

“kan saya sudah bilang energi kamu itu menyenangkan..energi yang ngedatangin kepercayaan, makanya jangan kecewain merekalah”

“lo ngarang ya..?”--saya menuduh, karena sebetulnya saya medadak takut

“kenapa emangnya ? kalo orang lain percaya kamu bisa, kenapa kamu ngga?!”--dia malah bikin saya tersudut

“tapikan ngga enak kalo resikonya bikin orang lain kecewa!” saya berusaha menjelaskan

“itu dia! kamu keseringan ngga enak sama orang lain makanya kamu jadi sering ngerjain hal yang ngga kamu suka”

“aduuhhh..jadinya gimana dong?”--saya jadi bingung, ditambah khawatir

“pikir aja sendiri! kan saya bilang tadi kuncinya KONSISTEN”

“iya tapi ngebingungin! berasa ketuntut taukk!”—ucap saya manyun, merasa terbebani

“heyy! harusnya kamu bersyukur taukkk!!” dia menegur dengan nada tegas bikin saya terdiam, berpikir sejenak *betulkah begitu?!

“lo peramal ato ahli motivasional sih? hehehe..”--saya mencoba alihkan topik pembicaraan

“ha ha ha..dua-duanya”--jawabnya ringan

“oke deh! sekarang soal cinta dong..”—akhirnya saya menemukan topik menarik

“kamu masih pingin tahu soal itu..??”—dia malah balik nanya

“ya iyalah!”

“umm..”ia menatap saya seperti sedang berpikir untuk mencari jawaban

“yaa ?”

“hehehe”--dia kasih saya senyum penuh arti, seperti biasa bikin saya penasaran

“apa??”

“sssttt”--dia menaruh telunjuknya didepan bibir memberi isyarat diam

“kenapa?”--saya tambah penasaran, dia kasih saya tatapan menggoda lalu menjawab “karena buat kamu urusan cinta ngga bakal nyenengin lagi kalau semuanya bisa kamu tebak..iyakan!” –begitu tebak nya

“ha ha ha”tawa saya meledak

“dan kebanyakan ketebak yaa..hahaha”—dia menambahkan

“hahaha, iya!”--saya geli sendiri, dia jago nebak ternyata

“makanya kamu suka dituduh tukang ngegantungin anak orang yah..?!”

“huahahaha”--saya makin tidak kuat menahan tawa

“makanya hati-hati ”

“apa ?—kali ini tawa saya terhenti

“sama kebiasan kamu tuh..ngebangun chemistry tanpa sadar”

“heh??”--saya tidak mengerti

“yah pokoknya jangan jual pesona kalo ngga niat..nanti bingung sendiri nyleseinnya”—dia kasih saya nasehat sambil pasang muka sok serius

“apaa sih ngga ngerti? sapa yang jual pesona??

“aduh!! masa iya mesti bilang kalo kamu charming sih..”—dia bilang begitu sambil senyum-senyum

“huahaha lo juga charming”—jawab saya santai sambil senyum-senyum juga

“tuh kan..!baru juga dibilangin udah mulai ngegodain..”

“hueuheu..apaan? ini jujur loh!”—begitu sanggah saya, masih sambil senyum-senyum

“tuh kan..!

“hahaha..iya..iya..ampun!”

“tuh kan..!”

“huahahaha”*damn dia lucu

“hehehe..percaya sama ramalan saya..?”

“ngga juga sih?”—jawab saya sambil pasang muka blagu

“hahaha..dasar”

“yah tapi seruu sih, gw promosiin deh nanti sama temen gw, siapa tahu lo diundang ke radionya buat ngeramal”

“tuh kan! jangan bilang abis ini kamu minta no tlp?!”

“huahahaha..”--curang dia

“nih!”--dia mengeluarkan kartu nama

“ihh siapa yang mau!!”--tolak saya, karena sudah keburu gengsi

“hahaha ya udah, kalo gitu saya yang minta..punya kartu nama?—tanya nya sambil kasih senyum menggoda

ngga punya..—jawab saya singkat

oke no hp deh..”—dengan santai dia mengeluarkan hp nya.

emang peramal ga bisa ngeramal no telpon orang yak..?”--tanya saya nyepet

ha ha ha..sayangnya ngga”--jawabnya sambil tertawa

yahh rugi amat! ya udah deh ya..tuh temen gue dah slese, cabut dulu ya bye!--saya pamit kemudian berjalan menuju kearah teman saya

“eh bentar..!”--dia memanggil berusaha menahan

“apa?!”—saya membalikkan badan

“saya belum tahu nama kamu..”--katanya, mengerutkan kening

“peramal juga ngga bisa ngeramal nama orang yah..?”--tanya saya

hahaha ngga, gimana dong ?!”

“hi hi hi”--saya tertawa sambil menggangkat bahu *tanda tidak tahu sekaligus tak perduli. Melihat reaksi saya dia berkacak pinggang tapi tetap tertawa sambil manggut-manggut

"hehehe oke! sangat berharap kita ketemu lagi"

"hahaha kita lihat nanti"

"ya kita lihat nanti.."

Dia melambaikan tangan kami pun berpisah.

Peramal Charming

Itu dia teman saya! dia melambaikan tangan sambil memberi isyarat agar saya menunggu sebentar. Saya menuju kepojok yang diisi beberapa sofa. Saat ini sofa itu sedang diduduki empat orang yang lagi cekikian. Belum sampai saya disana, salah seorang dari mereka melihat kearah saya. Pandangannya seperti ia sudah kenal saya, O’..ooouuw! masalahnya saya sama sekali tidak ingat--siapakah gerangan dirinya?! heuum mungkin dia salah orang!, gumam saya. Benar saja! Sesaat kemudian ia kembali asik dengan teman-temannya. Setelah sampai dan mendapat satu spot nyaman, saya mulai bisa membaca apa yang sedang dilakukan empat orang tadi. Seseorang yang tadi melihat kearah saya sepertinya ia bisa meramal, pantas saja suasananya tampak seru. Tapi saya terlalu malas menonton orang yang diramal, saya ambil koran yang tergeletak diatas meja berusaha mencari berita menarik...

ADUH! teman saya kenapa lama sekali sementara saya sudah berada dititik BOSAAANNN!!!! tiba-tiba...

“hai..” Sebuah sapaan ramah, saya melirik, HAH!!si peramal itu--seorang pria hitam manis, Uuuuuhh! ternyata dia lebih manis kalau dilihat dari dekat, YES!--hihihi. Dia tersenyum sopan sambil mengulurkan tangannya--wah!! saya selalu suka orang asing yang mengulurkan tangan dengan penuh percaya diri. Saya liat kearah sofa lain ternyata sudah tidak ada siapa-siapa. Saya sambut uluran tangannya, tak lupa pasang senyum manis tentunya. Jabat tangannya erat--wah!! saya selalu suka tangan yang menjabat erat. Saya melihat kearah wajahnya, LOH?? kok dia tampak terkesiap. Dia menatap saya lekat-lekat sambil tersenyum penuh makna—Wadoow!! saya salah tingkah. “Heumm seorang yang sudah mengalami banyak hal ?!” begitu katanya, HAH?!! Saya bengong...

“Lo lagi ngebaca gue??” saya tanya dia, saya bertanya bukan karena ingin tahu, saya tanya karena saya tidak nyaman. Dia masih saja pasang senyum sopannya nan menarik, damn!! kalau saja dia tidak semanis itu mungkin saya bisa cepat cari alasan untuk pergi dari sana. Dia menggeleng “ngga..ngga berani” LOH??—Nah ini dia nih yang dinamakan oknum! sudah manis, ditambah lagi jago bikin orang penasaran.”Heumm..boleh juga lo!” begitu gumam saya dalam hati.

“Ngga sembarang orang bisa diramal..” ia berkata sambil mengerjapkan matanya satu kali. “Ohh yaa..? jadi gue bukan orang sembarangan dong ??!”pernyataan itu cuma untuk diri saya sendiri biar suasana lebih nyaman untuk saya. “Ha ha ha..jelas!” katanya—saya tambah penasaran, lebih penasaran lagi waktu menatap matanya. Saya pikir saya terlalu ke GeeRan, karena entah kenapa saya merasa ia begitu tertarik pada saya (cuiiih banget ga tuh?!). “mungkin kamu yang harusnya ramal saya..” saya jadi kagetowkey!! dia memang manis tapi agak sinting saya rasa. “ngga bisa!” saya jawab singkat saja, “ha ha ha” dia malah membalas dengan tawa renyah bikin hati cair—yaah, pada dasarnya saya suka orang yang mudah tertawa--

To be continue..

Friday, June 20, 2008

alkohol..oh alkohol

Kenapa sejak dulu saya tidak suka alkohol ?
pertama; rasanya pahit *begini yang ada di pikiran saya "begitu banyak rasa didunia ini, lalu kenapa harus memilih yang rasanya pahit ?!" kedua; aura mabuk yang kadang menusuk

Menemani orang lain 'minum'?? wah..bukan sekali dua kali saya lakukan. Ada saja kejadian konyol *yang tentunya--patut ditertawakan saat mereka sudah mulai mabuk. Kadang itu menyenangkan, kadang...*heuuumm!! Saya jadi teringat ucapan seorang teman setiap kali dia mulai pegang alkohol "mau minum ato mo mabok kita hari ini?" *hehehe. Ada benarnya juga teman saya itu. Saya pikir alkohol seperti surga neraka yang campur jadi satu. Kalau kita cuma 'minum' semuanya terasa hangat dan bahagia, kalau kita mabuk..huaaaa nerakaa!! Sayangnya saat kita cuma minum dan merasa bahagia kita jadi ingin minum lebih banyak lagi..lagi..sampai neraka muncul dihadapan kita, hahaha tewaslah kita!

Lalu apa hubungannya dengan aura yang menusuk ??
Begini..anggap saja saya terlalu sensitif atau berlebihan. Dimata saya, orang yang mabuk mengeluarkan aura tertentu. Kebanyakan dari pengalaman saya, aura itu sangatlah menusuk sampai kadang saya ngilu sendiri.
Saya jadi ngerti kenapa orang yang lagi mabuk berat kelihatan egois dan 'galau', yahh karena sedang sibuk dengan dirinya sendiri. Wajarlah ya! saat logika mati otomatis kita akan sangat terhubung dengan perasaan. Kalau sudah begitu sepersekian detik ketika berada dibatas kesadaran yang mulai habis, hal terdalam dari diri kita akan keluar begitu saja. Dari situ juga saya jadi sedikit tahu, kalau kebanyakan dari ketakutan terbesar manusia adalah "takut merasa sendirian!" *nah ini dia nih yang biasanya menusuk-nusuk. Sebelum akhirnya muntah (saya kurang suka pakai kata jackpot) perasaan-perasaan takut ini biasanya tergambar lewat cara yang beda-beda, tergantung karakter masing-masing. Yang pasti sinyal-sinyal kepahitan itu untuk saya terasa sangat kuat dan tajam *kaya jarum, sampai-sampai ya itu tadi..saya jadi ikutan ngerasa keperihan & ketakutan yang mereka rasa. *kan sudah saya bilang..anggap saja saya ini sensitif, berlebihan, atau aneh!

Tapi tidak semuanya begitu loh! Ada juga tipe orang yang langsung autis kalau sudah mabuk. Tipe yang saya sebut manusia sinting! karena walau sibuk dengan diri sendiri, auranya tetap stabil. Mereka hanya akan gila sendiri dan semakin menggila sampai akhirnya teronggok diam tak sadarkan diri.
Well, harus saya akui datang untuk bersenang-senang dengan jenis orang-orang sinting ini memang fun! heuhue



Thursday, June 19, 2008

hanya..

Malam menjejak, saya tahu hari semakin larut. Setelah cukup banyak lagu-lagu cantik menemani, irama itupun berhenti. Menyisakan ketenangan dalam hati saya, dan mungkin juga kedalam hati seseorang dihadapan saya..karena wajahnya tampak bersinar..saya suka wajah yang bersinar, karena mengeluarkan energi positif, sebuah tanda bahwa seseorang memang benar-benar HIDUP.

"cabut?" saya mengangguk. Dan kami pun beranjak dengan langkah santai.

Sampai sudah saya ketempat tujuan, mobil berhenti dan saya membuka pintunya. "makasih hehe.." ia pun tertawa "makasih udah mau berbagi keanehan-keanehan dunia ya" --saya terdiam sesaat, merasa ada sesuatu yang janggal ntah apa dan ia melanjutkan perkataannya "coba gue kenal lo dari dulu, huaaa gue pengen ke club-club kecil di New York..nonton suguhan musik dan mengila disana hahaha" saya tercekat namun kemudian ikut tertawa "senang punya teman berbagi..makasih ya!" ia mengangguk pelan --"ok thanks ya..bye!" saya membalikkan badan bergegas untuk pergi, baru empat langkah...

"heyy...!!" saya menengok, ia sudah ada diluar mobilnya
"kenapa?" saya agak bingung --"umm yakin mau pulang?" saya menganggukan kepala. Tiba-tiba ia memberikan tanda dengan mengarahkan telunjuknya keatas sambil tersenyum penuh arti, reflek saya melihat keatas dan...

'Bulan Purnama', saya tak sadar kalau malam itu bulan purnama. Saya terkejut.. karena hampir tak percaya, namun ia tetap saja tersenyum dengan wajah yang mengeluarkan ekspresi lucu --
"kalo lo manusia aneh mungkin lo juga suka bulan hehe" saya bengong --"umm gue tau satu tempat yang mungkin lo suka.." saya tetap diam --"udah terlalu banyak kopi malam ini..tapi kayanya circle-k punya milo hangat deh" kali ini saya benar-benar tercekat merinding dan mual, pahit rasanya, getir menyelimuti saya..walau tetap tidak tahu apa yang membuat saya merasa janggal. Ahh tak ingin menebak apa yang terjadi hanya ingin cepat beranjak dari tempat saya berpijak detik itu. "hemm gimana ?" volume suaranya mulai merendah, saya tahu ia mulai ragu karena melihat reaksi saya yang hanya diam.

Dia tidak tahu bahwa saya hampir kena serangan jantung karena semua ucapannya, dan ia juga tidak tahu saya ingin menerima tawarannya. Tapi detik itu saya merasa teramat tidak nyaman ada yang mengganggu saya..mengganjal hati. Ada yang janggal dibalik semua kesenangan yang saya rasakan malam itu. Saya tahu disaat demikian sebaiknya saya mengikuti saja kata hati saya..dan hati ini berkata "untuk hari ini, semua sudah cukup!" dan saya tidak ingin memaksakan keindahan. Saya menatapnya, wajahnya masih berharap..saya tersenyum melihatnya.

"makasih banyak..ya!!" berbalik ia yang menatap saya lekat-lekat, saya pun melanjutkan "iya.. lo bener! gw suka langit , bulan, bintang apapunlah yang diatas itu " ia mengerutkan kening "jadi?"-- "tapi ngga malam ini ..gw pingin istirahat, pingin lihat matahari pagi, udah lama gw ngga ngeliatnya.." ia tersenyum "masi ambisi motret embun diatas rumput ?" saya jawab "ya!" ekspresi wajahnya bersemangat "boleh gue bawa sepeda?" saya tertawa "boleh! .jangan lupa bawa kamera canggih lo! ajari gw teknik cupu huehue" Ia tersenyum..*senyumnya paling manis hari itu.

tidak ingin memaksakan keindahan..biarkan saja mengalir.
begitu hati kecil ini berbisik.

Beberapa saat setelahnya, tinggalah saya sendiri. Menatap keatas langit, menarik nafas dalam, dan berjalan pelan.
Aneh! entah apa ini sebuah pengulangan..? atau apa?? Jika hari ini adalah tanda, biarkan saya mengetahuinya, atau mungkin memang saya keras kepala dan Tuhan tahu itu. Detik itu seisi alam serasa sedang menyapa saya..kali ini rasanya benar-benar begitu dekat, begitu pribadi, mereka mengirimkan sebuah pesan *andai saya bisa menggambarkannya dalam tulisan ini. Yang pasti dibalik semuanya..didalam sana saya merasakan ada sebuah kejanggalan sekaligus ketenangan yang menjalar kehati. Karenanya, malam itu saya lebih memilih sendirian, berjalan kaki sampai kedepan pintu rumah berteman langit..

Ahh bulan itu..bulan itu sudah menemani saya sejak dulu, dan ia masih saja cantik. Saya tersenyum memandangnya. sesaat ada satu rasa rindu yang terasa, kerinduan akan sesuatu..apa itu? *saya tidak tahu..

Ketika pintu rumah sudah terlihat dikejauhan, saya berdoa mendoakan diri sendiri dan mendoakan seseorang..siapa dia? heheh *lagi-lagi..sumpah saya tidak tahu. Seseorang yang pernah ada dikehidupan saya yang lain mungkin ?! humm entahlah saya tidak tahu..semuanya absurd. Saya hanya berdoa kalau ia memang ada..semoga ia selalu bersinar dimanapun ia berada..agar kelak saya bisa melihatnya, agar kelak saya tahu tentang sesuatu yang sangat sulit saya pahami saat ini..

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi esok dan tidak akan menebak-nebak
saya pun tidak terlalu yakin akan apa yang terjadi sebenarnya..
Hanya mengikuti langkah kaki..hanya mengikuti kata hati...



Saturday, June 07, 2008

Begini lah janji seorang wanita ditengah malam

"Udah ahh cukup!! mulai sekarang ngga akan gua biarkan
orang lain memperlakukan gua seenaknya...capeeee dehhh!!"



Monday, May 26, 2008

Main yuk teman..

Saya ambil satu pembalut yang masih terbungkus..saya pakai benda itu untuk memukul wajah seorang teman yang seharian sudah menemani saya..dia pastinya marah-marah..saya tahu rasanya tidak akan sakit, hanya saja pasti "ganggu". Saya ambil satu lagi pembalut yang masih terbungkus, lalu saya sodorkan pada teman saya itu sambil berkata dengan semangatnya
"nyett main hanggar softex yuk!"
teman saya menjawab "ga mau ahh".
"eh seru tahu, caranya gampang yang berhasil mukul pipi dapet score gede"
ucap saya masih berusaha membujuk
"ngga males ahh"
"ayoolah"
saya masih saja usaha
"duh bo ngga ahh"
"ayoolah begitu lo berhasil mukul pipi rasanya pasti puasss abis...!"
"malesss leboo"
teman saya teguh pendiriannya
dan saya masih memukul-mukul wajahnya dengan pembalut sambil loncat-loncat seperti anak kecil berharap ia akan membalasnya, sayangnya ia malah merampas pembalut dari tangan saya dan membuangnya jauh-jauh. Semangat saya surut dengan lemah akhirnya saya duduk disebelahnya sambil masih berkata "seru tauu.." dengan sangat pelan, saya tahu saat itu pasti wajah saya berubah jadi kecewa..karena teman saya terlihat berusaha menghibur dengan mengajak saya ngobrol. Saya menatapnya dan bertanya "eh berapa umur lo sekarang cuy ?"
teman saya tidak menjawab karena dia yakin saya tahu berapa usianya saat ini...dan saya memang tahu..

21 tahun..membuat pikiran saya melayang jauh, mengingat tentang diri saya dikala usia itu. Saya yang tertawa-tawa riang bermain hanggar softex, atau pukul batal, untuk memperebutkan apapun yang bisa direbut dengan seorang sahabat..dan puluhan permainan bodoh lainnya yang kami karang sendiri..ratusan petualangan...seribu gelak tawa..dan berjuta-juta perasaan bebas yang membuat kami merasa sangat senang, tanpa rasa takut..karena tidak ada yang perlu dicemaskan. Heheh saya rindu semua itu..

Malamnya saya membokar sebuah kardus lama, ada kumpulan kertas-kertas lusuh disana. Kertas yang berisi gambar-gambar lucu yang dulu iseng pernah kami buat..seperti membaca komik..dengan 2 tokoh bernama "jojo & bubu" didalamnya. Ahh saya tahu rasanya begitu hidup ..betapa berwarnanya hidup saya..


saya jadi teringat sebuah lagu..
====================
Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku

Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu

Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan


======
sebuah lagu dari 'sheila on 7' yang dulu sering saya nyanyikan,
mengingatkan saya pada Jojo sahabat saya...
Jo kemana lo man..?
main yukk.. hehehe