terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Thursday, June 19, 2008

hanya..

Malam menjejak, saya tahu hari semakin larut. Setelah cukup banyak lagu-lagu cantik menemani, irama itupun berhenti. Menyisakan ketenangan dalam hati saya, dan mungkin juga kedalam hati seseorang dihadapan saya..karena wajahnya tampak bersinar..saya suka wajah yang bersinar, karena mengeluarkan energi positif, sebuah tanda bahwa seseorang memang benar-benar HIDUP.

"cabut?" saya mengangguk. Dan kami pun beranjak dengan langkah santai.

Sampai sudah saya ketempat tujuan, mobil berhenti dan saya membuka pintunya. "makasih hehe.." ia pun tertawa "makasih udah mau berbagi keanehan-keanehan dunia ya" --saya terdiam sesaat, merasa ada sesuatu yang janggal ntah apa dan ia melanjutkan perkataannya "coba gue kenal lo dari dulu, huaaa gue pengen ke club-club kecil di New York..nonton suguhan musik dan mengila disana hahaha" saya tercekat namun kemudian ikut tertawa "senang punya teman berbagi..makasih ya!" ia mengangguk pelan --"ok thanks ya..bye!" saya membalikkan badan bergegas untuk pergi, baru empat langkah...

"heyy...!!" saya menengok, ia sudah ada diluar mobilnya
"kenapa?" saya agak bingung --"umm yakin mau pulang?" saya menganggukan kepala. Tiba-tiba ia memberikan tanda dengan mengarahkan telunjuknya keatas sambil tersenyum penuh arti, reflek saya melihat keatas dan...

'Bulan Purnama', saya tak sadar kalau malam itu bulan purnama. Saya terkejut.. karena hampir tak percaya, namun ia tetap saja tersenyum dengan wajah yang mengeluarkan ekspresi lucu --
"kalo lo manusia aneh mungkin lo juga suka bulan hehe" saya bengong --"umm gue tau satu tempat yang mungkin lo suka.." saya tetap diam --"udah terlalu banyak kopi malam ini..tapi kayanya circle-k punya milo hangat deh" kali ini saya benar-benar tercekat merinding dan mual, pahit rasanya, getir menyelimuti saya..walau tetap tidak tahu apa yang membuat saya merasa janggal. Ahh tak ingin menebak apa yang terjadi hanya ingin cepat beranjak dari tempat saya berpijak detik itu. "hemm gimana ?" volume suaranya mulai merendah, saya tahu ia mulai ragu karena melihat reaksi saya yang hanya diam.

Dia tidak tahu bahwa saya hampir kena serangan jantung karena semua ucapannya, dan ia juga tidak tahu saya ingin menerima tawarannya. Tapi detik itu saya merasa teramat tidak nyaman ada yang mengganggu saya..mengganjal hati. Ada yang janggal dibalik semua kesenangan yang saya rasakan malam itu. Saya tahu disaat demikian sebaiknya saya mengikuti saja kata hati saya..dan hati ini berkata "untuk hari ini, semua sudah cukup!" dan saya tidak ingin memaksakan keindahan. Saya menatapnya, wajahnya masih berharap..saya tersenyum melihatnya.

"makasih banyak..ya!!" berbalik ia yang menatap saya lekat-lekat, saya pun melanjutkan "iya.. lo bener! gw suka langit , bulan, bintang apapunlah yang diatas itu " ia mengerutkan kening "jadi?"-- "tapi ngga malam ini ..gw pingin istirahat, pingin lihat matahari pagi, udah lama gw ngga ngeliatnya.." ia tersenyum "masi ambisi motret embun diatas rumput ?" saya jawab "ya!" ekspresi wajahnya bersemangat "boleh gue bawa sepeda?" saya tertawa "boleh! .jangan lupa bawa kamera canggih lo! ajari gw teknik cupu huehue" Ia tersenyum..*senyumnya paling manis hari itu.

tidak ingin memaksakan keindahan..biarkan saja mengalir.
begitu hati kecil ini berbisik.

Beberapa saat setelahnya, tinggalah saya sendiri. Menatap keatas langit, menarik nafas dalam, dan berjalan pelan.
Aneh! entah apa ini sebuah pengulangan..? atau apa?? Jika hari ini adalah tanda, biarkan saya mengetahuinya, atau mungkin memang saya keras kepala dan Tuhan tahu itu. Detik itu seisi alam serasa sedang menyapa saya..kali ini rasanya benar-benar begitu dekat, begitu pribadi, mereka mengirimkan sebuah pesan *andai saya bisa menggambarkannya dalam tulisan ini. Yang pasti dibalik semuanya..didalam sana saya merasakan ada sebuah kejanggalan sekaligus ketenangan yang menjalar kehati. Karenanya, malam itu saya lebih memilih sendirian, berjalan kaki sampai kedepan pintu rumah berteman langit..

Ahh bulan itu..bulan itu sudah menemani saya sejak dulu, dan ia masih saja cantik. Saya tersenyum memandangnya. sesaat ada satu rasa rindu yang terasa, kerinduan akan sesuatu..apa itu? *saya tidak tahu..

Ketika pintu rumah sudah terlihat dikejauhan, saya berdoa mendoakan diri sendiri dan mendoakan seseorang..siapa dia? heheh *lagi-lagi..sumpah saya tidak tahu. Seseorang yang pernah ada dikehidupan saya yang lain mungkin ?! humm entahlah saya tidak tahu..semuanya absurd. Saya hanya berdoa kalau ia memang ada..semoga ia selalu bersinar dimanapun ia berada..agar kelak saya bisa melihatnya, agar kelak saya tahu tentang sesuatu yang sangat sulit saya pahami saat ini..

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi esok dan tidak akan menebak-nebak
saya pun tidak terlalu yakin akan apa yang terjadi sebenarnya..
Hanya mengikuti langkah kaki..hanya mengikuti kata hati...



1 comment:

Anonymous said...

lagi kenapa sih ?