terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Thursday, June 26, 2008

Peramal Charming

Itu dia teman saya! dia melambaikan tangan sambil memberi isyarat agar saya menunggu sebentar. Saya menuju kepojok yang diisi beberapa sofa. Saat ini sofa itu sedang diduduki empat orang yang lagi cekikian. Belum sampai saya disana, salah seorang dari mereka melihat kearah saya. Pandangannya seperti ia sudah kenal saya, O’..ooouuw! masalahnya saya sama sekali tidak ingat--siapakah gerangan dirinya?! heuum mungkin dia salah orang!, gumam saya. Benar saja! Sesaat kemudian ia kembali asik dengan teman-temannya. Setelah sampai dan mendapat satu spot nyaman, saya mulai bisa membaca apa yang sedang dilakukan empat orang tadi. Seseorang yang tadi melihat kearah saya sepertinya ia bisa meramal, pantas saja suasananya tampak seru. Tapi saya terlalu malas menonton orang yang diramal, saya ambil koran yang tergeletak diatas meja berusaha mencari berita menarik...

ADUH! teman saya kenapa lama sekali sementara saya sudah berada dititik BOSAAANNN!!!! tiba-tiba...

“hai..” Sebuah sapaan ramah, saya melirik, HAH!!si peramal itu--seorang pria hitam manis, Uuuuuhh! ternyata dia lebih manis kalau dilihat dari dekat, YES!--hihihi. Dia tersenyum sopan sambil mengulurkan tangannya--wah!! saya selalu suka orang asing yang mengulurkan tangan dengan penuh percaya diri. Saya liat kearah sofa lain ternyata sudah tidak ada siapa-siapa. Saya sambut uluran tangannya, tak lupa pasang senyum manis tentunya. Jabat tangannya erat--wah!! saya selalu suka tangan yang menjabat erat. Saya melihat kearah wajahnya, LOH?? kok dia tampak terkesiap. Dia menatap saya lekat-lekat sambil tersenyum penuh makna—Wadoow!! saya salah tingkah. “Heumm seorang yang sudah mengalami banyak hal ?!” begitu katanya, HAH?!! Saya bengong...

“Lo lagi ngebaca gue??” saya tanya dia, saya bertanya bukan karena ingin tahu, saya tanya karena saya tidak nyaman. Dia masih saja pasang senyum sopannya nan menarik, damn!! kalau saja dia tidak semanis itu mungkin saya bisa cepat cari alasan untuk pergi dari sana. Dia menggeleng “ngga..ngga berani” LOH??—Nah ini dia nih yang dinamakan oknum! sudah manis, ditambah lagi jago bikin orang penasaran.”Heumm..boleh juga lo!” begitu gumam saya dalam hati.

“Ngga sembarang orang bisa diramal..” ia berkata sambil mengerjapkan matanya satu kali. “Ohh yaa..? jadi gue bukan orang sembarangan dong ??!”pernyataan itu cuma untuk diri saya sendiri biar suasana lebih nyaman untuk saya. “Ha ha ha..jelas!” katanya—saya tambah penasaran, lebih penasaran lagi waktu menatap matanya. Saya pikir saya terlalu ke GeeRan, karena entah kenapa saya merasa ia begitu tertarik pada saya (cuiiih banget ga tuh?!). “mungkin kamu yang harusnya ramal saya..” saya jadi kagetowkey!! dia memang manis tapi agak sinting saya rasa. “ngga bisa!” saya jawab singkat saja, “ha ha ha” dia malah membalas dengan tawa renyah bikin hati cair—yaah, pada dasarnya saya suka orang yang mudah tertawa--

To be continue..

No comments: