terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Thursday, January 24, 2008

Detak Nadi Musik Bumi - ketika Tuhan membelai

Percayakah bahwa Tuhan punya selera humor ??

Saya akan ingat hari itu dengan baik, hari dimana satu bagian yang terkubur, tanpa sengaja terbuka lagi, dan..


saya percaya.. Tuhan punya selera humor

Hari itu kepala saya terasa berat, degup jantung memompa lebih cepat dari biasanya, perasaan resah dan tertekan sudah berhari-hari menghantui. SAYA PENAT!! Beberapa saat sebelumnya kondisi saya memang sedang ditekan dari banyak arah, merasa tertuntun harus bertindak benar, dan mengambil keputusan yang tepat, ditambah dengan perasaan tidak nyaman, merasa diselidiki, merasa sendirian. Mungkin memang cuaca sedang buruk, dua hari berturut-turut saya rindu untuk melihat senyum tulus, tapi sejauh ingatan saya tak ada siapapun [yang dikenal maupun tidak] memiliki senyuman tersebut. Justru saya malah merasa semua energi sedang menusuk, serasa semuanya sedang memasang tameng dengan wajah-wajah yang tegang dan penuh rasa curiga..entah kenapa *Yahh tapi mungkin karena saya nya saja yang sedang tak enak hati.

Akhirnya saya menerima tawaran untuk sekedar minum kopi disore hari. Ditengah gerimis diluar sana, saya hanya bilang "terserah" ketika seseorang disebelah bertanya hendak kemana kita. Beberapa saat kemudian saya hanya bisa tertegun karena tempat 'ngopi' kali ini jauh dari yang ada dibayangan. Saya membayangkan sebuah tempat nyaman, bernuansa sedikit tradisonal didominasi pernik kayu, dan dekat dengan alam. Tapi saya malah ada dikawasan padat hingar bingar, di sebuah cafe yang saya anggap terlalu 'gaul' untuk dijadikan tempat menenangkan diri. YAh tapi siapa suruh saya bilang terserah..jadilah saya turun dari mobil dengan langkah pasrah, walaupun sempat bertanya "ngga ke kedai kopi aja? ini gaul amatt!!" --dijawab hanya dengan "he he he he". Saya menarik nafas panjang... dan hanya meminta pada Tuhan untuk bisa dibukakan mata hati dan pikiran..agar bisa lebih tenang..

Saya ikuti saja langkah saya sampai kesebuah meja di lantai dua. Sambil menunggu pesanan datang, saya termenung menatap mobil yang 'bersliweran' dibawah sana, dan belum juga merasa lebih baik malah lebih parah... Menit-menit selanjutnya tidak menyangka, saya .. masih saja merasa tak tenang..saya melirik pada orang yang menemani saya, hmmm merasa bersalah karena saya..ia terlihat kikuk..

Tapi ketika senja semakin pekat..
saat itulah...samar-samar sebuah nada melantun.. nada yang saya tahu... saya kenal...bukan!.. yang benar-benar saya kenal!! Petikan gitar itu, suara itu, nuansa itu..dan hahaha

"sssstt" saya meminta orang didepan saya diam tidak perduli sorot matanya menatap saya terkejut "dengerin deh lagunya!" .. ia menyimak..

"senyumlah senyum oh bulan dan bintang, sadarlah akan indah pesonamu..."

Seolah menyuruh kami tersenyum, "siapa ini ?" saya tersenyum "cozy street corner, tahukah ??" ia menggeleng. Saya membiarkan diri saya menikmati alunan musik itu dulu, dan berencana akan menjelaskannya nanti, setelah lagu itu selesai. Tapi apa yang terjadi?? lagu berikutnya membuat hati saya terenyuh karena tak menyangka berikutnya masih dari cozy street corner, begitu pula lagu selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya. Hampir saya turun kebawah untuk melihat siapa yang memutarnya. Karena tidak menyangka tempat itu, tempat yang saya bilang gaul itu, memilih CSC [cozy street corner] untuk menghibur tamunya..damn!! *selama ini hampir tidak ada satupun tempat yang saya datangi memutar CSC.

Begitulah akhirnya kami larut kedalam nada-nada manis, paparan-paparan yang cantik , dan nuansa kesederhanaan yang sungguh menenangkan hati saya.

Orang dihadapan saya.. ia menikmatinya! pelan-pelan wajahnya menyunggingkan senyum.. sebuah senyuman yang tulus..saya membalas senyumnya dengan suka cita

Sore itu tiba-tiba terasa sangat nyaman. Kami duduk terdiam dengan wajah tersenyum, kadang termenung, kadang menghentakan kaki kelantai mengikuti irama. Setiap kali saya memikirkan satu judul, maka tak jarang lagu itu yang berikutnya mengalun, "jelang benam matahari". Ahh saya tidak tahu apa yang bisa saya gambarkan ketika mendengar lagu ini lagi.. detik demi detik saya merasa ada sesuatu yang begitu dalam menyentuh hati saya, sudah lama..sudah sangat lama saya tidak menikmati nuansa ini... saya menarik nafas dalam. Setelah himpitan menyesakan yang membuat penat..kali ini rasanya lain..kali ini saya merasa... saya merasa...'pulang'.

Alunan Irama yang ringan bersahaja itu mengingatkan saya kembali pada bagian-bagian kecil tentang apa yang tertanam pada hati saya; tentang cipta, tentang karya dan karsa, tentang nilai-nilai kesederhanaan dan ketulusan yang tertanam lama, nilai-nilai yang membuat saya merasa hangat, nyaman dan damai..bahkan disaat dunia sedang memuakkan sekali pun

Seseorang di hadapan saya, ia seperti mengerti bagaimana rasanya..tapi mungkin saya hanya menebak-nebak, namun tiba-tiba ia berkata "hai, mencium wangi itu ?" saya menggeleng tak mengerti "ini wangi tanah..!!Ahh entah kenapa irama-irama ini membuat saya merasa seperti.. pulang" Saya terhenyak menatapnya, sedikit tak percaya mendengar ucapannya. Dan begitulah..lama kami duduk menikmati nuansa itu tanpa berucap sepatah katapun lagi...dan ia benar.. saya pun mencium wangi tanah--LENGKAP SUDAH!..kami bak dua anak kecil yang sedang bermain-main dikampung halaman, dan saya tidak tahu lagi bagaimana cara menggambarkan perasaan saya kala itu..selain hanya bergumam..

"Chris, Bob, Doy..terimakasih sudah membuat karya-karya cantik untuk dibagi!"



Tuesday, January 22, 2008

bangkit dari kematian

siapa yang tahu...?? siapa yang mau tahu ??

tidak ada ...

dan begitulah cara alam semesta bekerja
ketika hendak menyapa... menyapa saja ia...



terbangun dari tidur panjang..
penuh cerca diwajah hitam

ada dendam, ada kemarahan
tapi disana tetap ada matahari...


hahahaha ohh duniaaa...

tetap saja.... *sejuk
semilirnya membuat kaki ini menari-nari..
ringan terasa...
hilang sudah semua himpitan..
hilang kemarahan, keterpurukan..
menghilang...

walau masih tak ada yang tahu
karena memang tak akan ada yang pernah mau tahu...
walau masih tak ada yang tahu
karena memang tak akan ada yang pernah mau tahu...


tak apa... senyum ini disini..

masih dengan hati
dan.... tak apa senyum ini disini
dan ...semoga selalu begitu...
dan semoga selalu begitu......


kaki ini menjejak; terbang, menapak, menari, mengalir *ahhh lagi....

"selamat datang kembali ketulusan...selamat datang lagi kesederhanaanku..."

Thursday, January 03, 2008

merasuk kedalam warna yang serabutan
menyingkapnya tak beraturan

[mengingat; saat dunia pernah kelam... ]

tak ada sesiapa pun disana
tak pelak hanya rasa sakit yang memendar

tergambar wajah seribu topeng..
wajah yang pernah membuang, berkali, berulang.... sampah!!!

melukis langit dengan warna kegelapan..
tidak indah, hanya perih
kala hati belum juga memaafkan..
kadang punggung itu menoleh lagi...

namun bias wajah nya hanya pudar...