terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Sunday, March 19, 2006

Kenapa..?

Umm ternyata niat baik ga selalu bisa diterima dengan baik pula...

Akhir-akhir ini gw sedikit sensitif oleh sebuah keadaan yang sampai sekarang belum bisa gw mengerti..

Bisakah kita menertawakan diri kita sendiri..? apakah kita harus tidak menyukai orang2 yang bisa menertawakan diri mereka sendiri..? haruskah kita melakukan sesuatu hanya karena orang lain..bukan krn diri kita sendiri? apa kita tidak cukup dewasa..hingga sampai saat ini kita masih saja sibuk mencari perhatian dan pujian dari orang lain..? cukup burukkah diri kita sehingga kita lupa mencintai apa yang kita lakukan..? begitu jelekah diri kita..sehingga kita harus menjadi orang lain..untuk diakui..? begitu hebatnya kah orang lain..sehingga kita tidak bisa menjadi apa adanya dihadapan mereka..? apakah betul kita harus mengalahkan orang lain..atau itu hanya pengalih perhatian, karena kita tidak pernah mampu mengalahkan diri kita sendiri..?

Gw selalu percaya orang yang sukses adalah orang yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Gw pun percaya orang yang terlihat percaya diri..sebetulnya bukan orang yang harus punya banyak kelebihan dan bakat, tapi seseorang yang apa adanya dan selalu menghargai apa yang ia miliki..sekecil apapun itu. Gw percaya orang yang punya mental juara..tidak pernah mengejar kemenangan..tapi menomor satukan kepuasan. Gw percaya orang yang hebat adalah org yg mau belajar dari bawah..dan tidak pernah khawatir untuk jatuh..karena tidak pernah takut mengulangnya dari awal lagi. Dan gw percaya orang yang ramah dan tulus adalah orang yang sangat mencintai kehidupan..

Lalu..kenapa harus mempermasalahkan orang lain, hanya karena mereka bangga pada diri mereka sendiri dan mereka sangat mencintai apa yang mereka lakukan..?

Tuesday, March 07, 2006

Saya itu sombong

Kemarin ada satu pemandangan yg mengganggu gw. Gw ga tau gimana cara menceritakan yg gw rasain saat itu..yaah begini jadinya:

Dari sisa-sisa tenaganya seorang wanita berbalut kain hitam, berjalan menyusuri gorong-gorong keengganan. Sisipan dari bibir keringnya melantukan nyanyian kecil seperti bergumam. Saat itu malam hari namun ia berkali-kali mengusap dahinya yang terus menerus berkeringat. Dewa Dewi dan para bidadari menatap malas kearahnya..menatap..untuk hanya sekedar basa basi. Udara semakin segan disapa, sang wanita menghentikan langkahnya..sebentar kemudian ia terduduk untuk sedikit memijat kakinya yang telanjang..! Lama setelah itu ia coba melanjutkan perjalanan..berusaha berdiri tapi syarafnya tak lagi mau menuruti perintah. Mungkin tak berujung sebuah cerita yang mengayuh jauh, mulutnya berkata-kata namun tak mengeluarkan suara..sementara butiran-butiran embun harapan satu persatu mulai mengering. Seorang wanita duduk diam terkecoh oleh dunianya..sukar mempercayai kenyataan yang telah menusuknya dari belakang..tanpa mampu melawan..tapi telah membunuh jiwanya berlahan. Dia tidak bertanya soal keadilan..hanya mencari sedikit kehangatan.

Begitu jadinya..ga tau deh..susah nyritainnya
Gambaran ini..gw rasa sebenernya hanya salah satu potret dari banyak lagi gambaran yg ada di sekitar..(cuma tokohnya aja yg beda2). Pemandangan yg gampang ditemui, tapi jarang disimak (bahkan oleh diri gw sendiri). Gambaran yg ngebuat gw miris..karena 'hidup' yg selalu bisa ngebuat gw bergairah ini..punya sisi lain yg sama sekali ga lucu. Dan semakin ga lucu krn gw melihatnya setelah gw pulang dari Java Jazz Festival (bertolak belakang aja gitu..). Gw ga kebayang apa jadinya..kalo gw yg berada di posisi itu..apa jdnya seorang Rizky Amalia tanpa harapan & impian..woow ga kebayang. Mendadak gw jadi malu ma Tuhan untuk banyak hal yang jarang gw perdulikan..untuk banyak hal yg masih aja gw lupakan. Emm ternyata masih banyak keberuntungan yang terlewati untuk gw syukuri..(sombong ya akyu selama ini..?!!)