terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Tuesday, November 27, 2007

Manusia Kecil

Prolog
^^Manusia kecil tersenyum...
Perasaan damai menghampiri..membuatnya terdiam..diam..hanya diam..dan tetap diam untuk beberapa saat lamanya ia hanya terdiam ditengah-tengah kebun belakang rumah. Saat itu rasanya ia tak menginginkan apa-apa, hanya ingin diam untuk menikmati semua. Namun, ada sesuatu yang mendorong hatinya, dorongan untuk berbagi, membagi semua rasa bahagia, rasa damai yang ia dapatkan. Manusia kecilpun akhirnya berlari memasuki rumah mencari seseorang yang sangat disayanginya...^^

"Mamaaa " ... manusia kecil berteriak memanggil ibunya, berlari dan langsung memeluk erat sang ibu dengan memberikan senyum termanis yang ia punya. Sebuah hardikan terdengar "kamu kok basah sih?!" mendorong manusia kecil yang kemudian melepaskan pelukannya, entah kenapa ada perasaan asing yang menyakitkan dihatinya ,..dan baru dikemudian hari ia kenal rasa itu dengan sebutan 'penolakan'. "main hujan lagi ya!?" pergi menjauh sambil bergumam "nih anak bener2 nggak pernah bisa dikasih tahu" menghilang dibalik pintu, berikutnya yang terdengar hanya bunyi pintu yang tertutup. Manusia kecil berdiri mematung, memandangi pintu yang tertutup.

Pintu itu terbuka lagi "hey kok masih disana GANTI BAJU CEPAT!!" manusia kecil tetap diam. Untuk beberapa saat berikutnya, sekumpulan kalimat mengalir deras dari mulut ibu. Manusia kecil mencoba mencerna, hanya saja sangat sulit baginya, ia hanya mendengar kumpulan suara yang bertumpuk-tumpuk seperti sebuah dengungan. Ia cuma melihat bibir ibu yang bergerak-gerak serta mata ibu yang memandangnya tegas, sedikit menakutkan membuat hatinya menciut. Semua perasaan menyenangkan yang ia rasakan sebelumnya lenyap, hanya ada sesuatu didalam sana yang tengah menekan - nekan hatinya..membuatnya sesak, membuat seluruh tubuhnya bergetar, mendorong air matanya, ia mengepalkan genggaman berusaha keras menahan getaran tubuhnya, berusaha sangat keras menahan air matanya. Sampai beberapa menit kemudian akhirnya ia melihat ibu membelakangi.. beranjak pergi dengan raut wajah kesal.

Manusia kecil tetap berdiri...kepalanya tertunduk....lama ia terdiam, merasa sangat bersalah walaupun tidak mengerti apa kesalahannya, merasa dirinya benar-benar buruk. Matanya berkaca-kaca tapi dengan sekuat tenaga ia tetap tidak ingin air mata itu menetes, membuat dadanya terasa sesak. Ia merasa ada sesuatu yang menyayat didalam sana... entah apa itu. Ia hanya tahu tidak enak rasanya, karena membuat hatinya terasa perih. Dengan pelan akhirnya manusia kecil melangkah lemah menuju kamarnya.

Manusia kecil berbalut selimut, duduk diam menghadap jendela yang ia biarkan terbuka, membuat angin malam menyapa lembut wajahnya. Perasaan tak menentu menghampirinya.. begitu banyak yang ia tidak mengerti. Begitu banyak pertanyaan dibenaknya, tentang ketidakadilan yang sulit ia mengerti, tentang kesalahan yang tidak seutuhnya ia pahami. Begitu banyak hal yang ingin ia bagi, tentang sejuta keajaiban yang menyentuhnya, namun ia merasa tiada..merasa berbeda, merasa asing...


pada tahun-tahun setelahnya manusia kecil mulai mencari arti "penolakan", kebencian, sakit hati, kasih sayang, dan ketulusan. Ia berusaha keras untuk mengerti dan belajar banyak tentang "Hati".

dan dari situlah ia tahu bahwa "hati kecil tak pernah bohong"


Wednesday, November 07, 2007

mata ini! bertahun-tahun lalu..

Saat kecil mata kanak-kanak saya selalu bisa menangkap banyak hal dengan takjub, membuat semua energi saya terpusat pada satu hal itu, terkesima, penasaran, sangat bersemangat dan berhasrat..luar biasalah rasanya. Itu juga mungkin yang membuat saya dimasa kecil cuma punya sedikit teman...syukurnya saya tidak pernah merasa sendiri atau kesepian..mungkin karena terlalu sibuk dengan banyak pritilan yang menyedot perhatian

Mejadi dewasa adalah hal yang saya idam idamkan waktu kecil, karena kala itu saya pikir orang dewasa punya kemampuan mengatur, mengurusi,merubah bahkan menciptakan kehidupan sendiri. Setelah bertahun tahun..?? Jadi dewasa ternyata tidak semenyenangkan itu..

Orang dewasa punya banyak rasa takut, yang membuatnya lupa untuk menikmati keajaiban-keajaiban hari ini..

Ada saatnya dimana saya kehilangan mata kanak-kanak saya..
mata yang sederhana namun sangat hidup, yang bisa menangkap banyak keajaiban disekitar.

Ada saanya dimana saya kehilangan perasaan lepas tanpa batas..
Tidak pernah takut berteriak, tak pernah perduli arti bodoh atau pintar, dan tak pernah khawatir akan jatuh...