terlalu mencintai kopi..satu cangkir..dua cangkir...tiga cangkir..stop!

Tuesday, April 08, 2008

ahh tulus saja..

Sore itu saya diminta untuk datang. Saya kira untuk apa, ternyata buat membicarakan kejelekan orang lain. Hebat juga..kegiatan macam ini biasanya hanya saya lakukan dengan sahabat-sahabat dekat saya, itupun kami lebeli dengan judul "hosip" atau "curhat". Well..kali ini beda rupanya, yang mengundang saya perwakilan dari seseorang yang menjuluki dirinya pengusaha muda di Jogja. Padahal saya sudah rela hujan-hujanan demi pertemuan itu *yang tadinya saya pikir--penting abiss, ternyata cuma--penting aja, tau begitu saya tunggu hunjan nya reda dulu.

Hujan masih deras, pembicaraan sudah selesai. Menit-menit sebelumnya kalau tidak salah saya habiskan dengan lebih banyak mengangguk-angguk sambil berkerut kening saja. .tak banyak komentar "tidak ingin" lebih tepatnya. Yang saya tahu diakhir pembicaraan saya hanya bilang "tidak mau" sambil tersenyum manis sekali..hehe

Aneh! akhir-akhir ini banyak orang yang baru saya kenal mengajak saya membicarakan kejelekan orang lain..seolah-olah saya perduli *padahalkan saya hanya menerima gosip dan curhat..hihihi. Lebih lucu lagi orang-orang baru ini datang sebagai malaikat, dengan itikat baik mereka mengingatkan saya prihal orang-orang atau teman-teman yang ada disekitar saya, kebanyakan sih tentang teman2 yang sedang kerja bersama saya..tentang kualitas dan kebiasaan buruk mereka. Dipaparkan dengan kalimat yang biasanya masuk akal..dan mungkin saja benar..dan saya sangat menghargainya. Hanya saja...

Hanya saja, saya cuma masih ingat pesan ibu saya untuk selalu becermin dimanapun berada. Dan nasehat Ayah saya untuk selalu bisa melihat apapun dengan hati yang jernih.

Becermin..
kalau orang lain buruk..bagaimana saya ?
bukan tidak mungkin ada orang diluar sana membicarakan semua keburukan saya. Yahh mau diapakan lagi semua orang punya sisi buruk, tapi bukan berarti yang buruk itu tidak bisa jadi teman saya kan. Buat apa saya pilih-pilih, mau berkualitas buruk atau cupu dimata orang lain.. selama niatnya baik atau bahkan tidak punya niat apa-apa ..ya sudahlahh.

Melihat dengan hati jernih..

telinga bisa mendengar, mata juga bisa melihat..tapi kadang kedua indra itu tidak bekerja dengan maksimal. Kalau mendengar hanya sekedar mendengar dan melihat hanya sekedar melihat..yah cukup sih..tapi semuanya cuma permukaan saja. Kalau saya cepat percaya dengan hal yang saya dengar, tanpa melihat langsung.. maka saya hanya buta. Dan jika saya percaya dengan hal yang hanya saya lihat, tanpa belajar memahaminya...
maka saya hanya tuli..

ahh..dari dulu pegangan saya dalam apapun toh sederhana saja..
cukup dengan tulus dan percaya
basi memang, tapi nyaman untuk saya...

karena selama ada ketulusan dan kepercayaan,
maka semuanya akan baik-baik saja...


1 comment:

Anonymous said...

good point